Ngisi Gap
Kalaupun kita menemukan research gap, bukan berarti kita adalah orang yang tepat untuk mengisi gap itu (Leigh Patel)
---Dulu, saat awal-awal ngajar di kampus, saya pernah ikut "pengabdian masyarakat" di tempat biasa anak-anak jalanan belajar gratis.
Temen yang inisiasi kegiatan itu lantas buat spanduk dg nulis "...siswa marjinal".
Saya keberatan dg penulisan judul seperti itu. Okelah pada judul proposal dan laporan pengabdian ditulis "... marginalized students" tapi nulis kata itu di spanduk lantas spanduknya dipampang depan mereka, menurut saya, itu akan menyakiti hati mereka.
Bayangin, saat kita adalah siswa dari keluarga miskin tapi ada orang ngatain kita miskin. Itu menyakitkan loh, dan akan membekas. Terlebih yang ngatain itu adalah guru/dosennya.
Temen yang inisiasi kegiatan itu setahu saya berlatar belakang dari keluarga kaya, gak tahu apa hidup itu susah dan sulitnya nyari duit di jalanan. So wajar aja kalau dia kekeh nulis kata marjinal di spanduk.
Spele mungkin untuk beberapa orang, tapi kita gak akan tahu gimana riil rasanya sesuatu tanpa kita pernah mengalami hal serupa.
Bener aja, pengurus anak-anak jalanan protes saat liat kata marjinal dipampang di depan anak-anak itu.
Terlebih itu cuma kegiatan satu hari selesai. Saya gak setuju dg "pengabdian masyarakat" tapi cuma sekali datang lantas selesai. Anak-anak itu gak ditengok-tengok lagi setelah para dosen dapat sertifikat.
Itu lebih kepada pemanfaatan "siswa marjinal" biar dosen selesaikan beban kerja semesternya. Saya gak bisa liat dimana pengabdiannya.
Lantas, karena berkali-kali kecewa dg pemanfaatan anak-anak yatim/anak jalanan/anak dari low income families, kami yang sevisi buat tim sendiri untuk jalanin program yang lebih sustain. Beberapa program dilakukan mingguan, bulanan bahkan ada yang tahunan.
Bersyukur juga, saat ini banyak prodi yang udah mengkoordinir dosennya untuk lakukan program terencana. Bukan untuk sekali datang, dapat sertifikat, lantas bodo amat sama mereka yg disebut marjinal.
NB: gambar hanya pemanis, gak ada hubungan sama cerita
#beasiswaluarnegeri #beasiswafulbright #fulbrightindonesia #fulbright #lpdp #beasiswalpdp #dosenmuda #phdlife
Comments
Post a Comment