Ngisi Gap

Kalaupun kita menemukan research gap, bukan berarti kita adalah orang yang tepat untuk mengisi gap itu (Leigh Patel) --- Dulu, saat awal-awal ngajar di kampus, saya pernah ikut "pengabdian masyarakat" di tempat biasa anak-anak jalanan belajar gratis. Temen yang inisiasi kegiatan itu lantas buat spanduk dg nulis "...siswa marjinal". Saya keberatan dg penulisan judul seperti itu. Okelah pada judul proposal dan laporan pengabdian ditulis "... marginalized students" tapi nulis kata itu di spanduk lantas spanduknya dipampang depan mereka, menurut saya, itu akan menyakiti hati mereka. Bayangin, saat kita adalah siswa dari keluarga miskin tapi ada orang ngatain kita miskin. Itu menyakitkan loh, dan akan membekas. Terlebih yang ngatain itu adalah guru/dosennya. Temen yang inisiasi kegiatan itu setahu saya berlatar belakang dari keluarga kaya, gak tahu apa hidup itu susah dan sulitnya nyari duit di jalanan. So wajar aja kalau dia kekeh nulis kata marjinal di spandu