Masjid Omar Ohio

Saya sangat suka kampus ini, the Ohio State University. Banyak gedung yang nyediakan tempat solat. Malah ada tempat khusus solat jumatan di gedung Ohio Union. Tempat wudu nya pun nyaman dan bagus. Plus nya lagi, gak jauh dari kampus, dan juga gak jauh dari apartemen tempat saya tinggal, ada masjid yg benar-benar hidup. Solat jamaah selalu ramai. Solat subuh sekitar 3 shaf. Solat isya juga. Semua waktu solah ramai. Bukan cuma kakek-kakek aja yang datang tapi banyak anak muda dan anak-anak kecil yang rutin ke masjid.

Hebatnya juga, setiap minggu malam ada pengajian belajar baca Al-Quran. Belajar makhraj dan tajwid. Banyak anak muda yang bener-bener good looking, dan punya suara yang indah saat membaca Al-Quran, ikut halaqoh tersebut. Good looking tapi tetap menyibukan diri dengan Al-Quran. Sesuatu yang cuma orang dengan keistimewaan
luar biasa
yg bisa melakukannya. Saya benar-benar kagum dengan mereka. Saya kalau punya muka good looking dan body in shape seperti mereka, KEMUNGKINAN akan sering TEPE TEPE dan bikin dosa. Namun, anak-anak muda ini malah melakukan sesuatu yang berkebalikan dari kebiasaan orang lain yang good looking padahal mereka sudah punya privilege buat bisa dg mudah mempermainkan banyak wanita tapi ini tidak dilakukan oleh mereka. Benar-benar istimewa..

di dalam masjid Omar
sumber: dokumen pribadi

Luar biasanya lagi, ada beberapa orang yang benar-benar beginer dalam belajar Al-Quran tapi tetap percaya diri belajar bareng para hafidz yang bacaan Al-Qurannya luar biasa indah. Keinginan belajarnya luar biasa. Cuma orang pilihan yg bisa melakukan ini. Bayangin aja ada berapa juta orang yang lebih milih tiduran, nonton sinetron, skrol status orang jalan jalan, atau malah dugem mabok tapi mereka lebih milih membaca Al-Quran walau dengan terbata-bata. Benar-benar orang yang dipilih Allah.

Overall, saya bersyukur banget bisa kuliah di Amerika tapi tetap bisa menjaga (malah meningkatkan) identitas sebagai muslim, dan dipertemukan dengan orang-orang luar biasa hebat.

Comments

Popular posts from this blog

Jam Kuliah

Kaya Dejavu

Cara Manggil Prof di USA