Raja
"Hey Angga, what's up?" Kemarin dia nyapa. Kami jarang ketemu. Padahal tinggal satu unit apartemen. Hanya beda kamar.
Lantas saya silakan doi duduk. Di kamar saya. Doi ngeliat Al-Quran yang saya letakan di jendela. "Kamu baca Bible?"
"Itu kitab suci di agama saya"
Doi kemudian cerita perihal apa yang doi tahu tentang agamanya. Juga, saya cerita apa yang saya tahu tentang agama saya. Tentunya, cerita dengan saling menghargai satu sama lain.
Kami ngobrol sekitar 1 jam. Biasanya pun kalau ketemu cuma say hello karena perbedaan jam kerja kami berdua. Doi ini adalah roommate saya. Masih muda. Di bawah 30 tahun usianya. Tapi sudah pegang posisi manager area di salah satu perusahaan teknologi paling terkemuka di dunia.
Saya pernah nanya, "kamu kan kerja dengan posisi sangat bagus. Buat apa tinggal di apartemen bareng roommate? Kan bisa sewa apartemen sendiri".
"Saya cuma butuh apartemen buat tidur" begini jawabnya
Memang doi cuma pakai apartemen untuk tidur. Jadwalnya benar-benar padat. Sampai apartemen langsung masuk kamar dan tidur, lalu setelah bangun tidur siap siap berangkat ke kantor. Di hari libur, doi hampir selalu pulang ke rumah ibunya yang ada di negara bagian lain. Doi sayang banget ibunya. Sering banget ngunjungin ibunya padahal ibunya tinggal di negara bagian lain. Ayahnya sudah gak ada.
Saya pun jarang di apartemen. Apartemen buat saya cuma untuk tidur dan masak aja. Lebih sering ada di perpus atau kantor. Makanya kami jarang ketemu.
Walau jarang ketemu, doi bener bener ngasih pelajaran berharga buat saya. Doi rela lintasi negara bagian lain setiap minggu buat ngunjungi ibunya. Padahal sebelum saya tiba di Amerika, yang saya bayangkan adalah anak akan pindah ke rumah lain, dan umumnya jauh dari rumah oorang tuanya. Mereka akan jarang mengunjungi orang tuanya. Mungkin hanya akan mengunjungi orang tuanya saat acara besar seperti Thanksgiving atau Natal.
Tapi doi menjadi kebalikan dari apa yang saya pikirkan sebelumnya perihal American style dalam berhubungan dg ibu. Mungkin, karena perlakuan pada ibunya ini, doi bahkan diterima kerja di Amazon tanpa melamar. Doi malah yang dihubungi oleh Amazon untuk kerja di perusahaan tersebut. Dan saat ditawari oleh Amazon, doi statusnya masih freshgraduate. Baru BANGET lulus kuliah dari UNDERGRADUATE alias S1, tapi langsung dapat tawaran jadi manajer. Saya ulangi, doi lulus dari S1. Bukan S2 apalagi S3. Nggak ngelamar ke Amazon. Tapi Amazon yang ngehubungi doi buat kerja di Amazon sebagai manajer area. Gak ada kenalan orang dalem.
Luar biasa!
~Perlakukan Ibumu seperti raja, maka rezekimu akan seperti raja~
Saya lupa ini milik siapa. Tolong infokan jika tau kalimat ini milik siapa biar saya bisa beri kredit.
Banyak banget contoh anak-anak yang sangat menyayangi ibunya dan memperlakukan ibunya dengan luar biasa, maka Allah memberikan apapun yang anak itu impikan.
Kasus roommate saya ini menambah deretan panjang contoh nyata memiliki rizki seperti raja karena memperlakukan ibu seperti raja
Btw, doi juga sangat humble.
"Saya mau masakin kamu. Kamu boleh makan steak kan?"
Saya dimasakin steak oleh manajer perusahaan raksasa. Buat saya itu humble banget mengingat posisi yang doi pegang, dan doi adalah warga negara Amerika. Saya gak merasa dirasiskan sama sekali. Malah saya ngerasa doi tau banget bagaimana respek ke orang lain.
"Nanti kita makan di restoran ini atau itu ya. Saya yang traktir. tapi maaf saat ini saya benar benar sibuk. Akan saya usahakan" doi sering bilang seperti ini. kenapa juga doi minta maaf untuk sesuatu yang tidak perlu dimintai maaf.
Tapi saat doi ada waktu buat nraktir saya makan, saya malah yang gak ada di apartemen karena (sok) sibuk ngerjain projek di perpus atau kantor.
Mungkin, buat temen-temen yang masih nganggur, bisa dicoba "amalan" roommate saya ini. Cobalah kunjungi ibu (jika masih hidup). Benar benar layani ibu seperti raja. Bisa jadi kamu akan dapat tawaran kerja padahal kamu gak pernah ngirim lamaran ke perusahaan tersebut. Allah yang datangkan sendiri rizki (milik raja) kepadamu
YouTube: youtube.com/c/AnggaHidayat
LinkedIn: linkedin.com/in/angga-hidayat-1203
Facebook: Angga Hidayat
Twitter: @angga1203h
Comments
Post a Comment