GERIMIS, KESEHATAN, DAN NETWORKING

Seperti kebanyakan tempat gym lain, fitnes center apartemen ini dikelilingi kaca. Mudah saja lihat apa yang terjadi di luar tempat gym. Pagi ini saya ngegym di fitnes center ini. Kondisi di luar gerimis kecil. Namun, menariknya saat sedang angkat beban dan lihat keluar jendela, beberapa orang sedang jogging. Jogging dalam kondisi gerimis. Bukan satu orang yang terlihat, tapi beberapa orang hanya dalam waktu setengah jam saya di tempat gym tersebut.

Memang ini bukan pemandangan baru bagi saya yang sebenarnya juga masih baru banget tinggal di Columbus, USA. Orang-orang di sini, baik tua maupun muda, sangat "gila" olahraga. Sepertinya, mereka tahu kapan harus belajar, kapan bersenang-senang, dan kapan olahraga. 

Saya juga sempat terkaget-kaget dalam hati saat pergi mendaki gunung batu dengan lintasan sekian kilometer. Saya dijemput oleh seorang nenek. ya literally memang nenek karena sudah punya cucu, dan usianya 67 tahun. Kami pergi dari jam 9.30 pagi dan sampai apartemen skitar jam 7 malam. Mendakinya saja skitar 5 jam. Luar biasanya, nenek 67 tahun ini benar-benar bisa mendaki dengan lintasan yang bikin saya terengah-engah. Lantas, saya tanya beliau, "Apa anda rajin olahraga?". Dijawabnya, "ya saya rutin olahraga jalan kaki". Pantas, stamina dan bentuk tubuhnya sangat menjelaskan kebiasaannya tersebut.

Saya jadi ingat, sekitar tahun 2013-2015 saya ngajar mereka yang  mau masuk ke sekolah kedinasan. Pada tes masuk sekolah kedinasan tersebut ada tes renang, pull up, lari, sit up. Juga ada tes akademik seperti matematika, kimia, fisika, bahasa inggris. Tidak sedikit dari teman-teman yang saya ajar ini benar-benar jenius akademik tapi juga jago olahraga. 

Kok bisa ada orang yang bisa seimbang dalam hidupnya: pintar matematika, bahasa inggris lancar, jago berenang - jago main bola, juga cerdas dalam bersosisalisasi. Sejak saat itu saya yang sebelumnya kurus luar biasa dan males olahraga, terinspirasi rajin olahraga. Saya mulai belajar pull up dan berenang. Karena merekalah saya bisa pull up dan berenang. 

Fitnes center University Village
Sumber: foto pribadi


Saat datang ke USA, saya bertemu dengan orang-orang yang mampu menjaga keseimbangan hidupnya. Saya berkuliah di Ohio State University (OSU) yang menurut banyak versi lembaga pemeringkat kampus kredibel, OSU ini masuk 100 besar kampus terbaik dunia. Tentunya, mereka yang masuk ke kampus ini adalah mahasiswa yang cerdas, kecuali saya (saya kayaknya masuk sini lebih dikarenakan karena faktor beruntung). Menariknya adalah hitungan-hitungan kasar saya minimal 50% dari mahasiswa di OSU ini punya body ideal layaknya model. Saya juga ngobrol-ngobrol sama beberapa mahasiswa amerika, mereka juga rutin ikut eksul dan komunitas.

Pelajaran yang bisa saya ambil adalah berusahalah menyeimbangkan kehidupan. Belajar itu penting, tapi menjaga kesehatan tubuh itu juga sama pentingnya. Olahraga bukan tentang menarik perhatian orang yang sedang diincer tapi olahraga adalah sunnah. Toh nabi Muhammad punya sixpack kan? (tolong koreksi jika salah). Selain itu, bersosialiasi juga penting. Ikut beberapa kegiatan itu sangat penting untuk networking dan menjaga kesehatan mental. Kesehatan mental itu benar-benar ada. Orang yang kamu cap pemalas, bisa jadi bukan karena malas tapi karena mengalami gangguan psikis yang mempengaruhi mentalnya. Banyak ragam kasus mental health. Tapi bukan berarti kamu malah bener-bener jadi malas dan pakai mental health sebagai alasan.

Yuk rajin belajar, juga usahakan rutin berolahraga sesuai kemampuan dan hobi, juga perluaslah jangkauan pertemanan. Ini akan sangat membawa dampak positif dalam hidup

Oleh

Angga Hidayat

Comments

Popular posts from this blog

Jam Kuliah

Kaya Dejavu

Cara Manggil Prof di USA