Cari Uang

"Kamu punya pekerjaan, dan harus cari uang. Saya paham kalau kamu gak punya waktu banyak untuk meneliti (ngerjakan tugas kuliah)"

Begitu kira-kira terjemahan bebas kalimat Dr. Katz yang saya dengar malam ini di Ramseyer Hall. Beliau sangat pengertian bahwa beberapa mahasiswa PhD masih bekerja, dan tidak punya banyak waktu untuk ambil data.

Ramseyer Hall OSU
sumber: https://ehe.osu.edu/news/listing/five-college-programs-ranked-top-10-us-news/

Lantas, pikiran saya langsung berkelana pada curhatan beberapa mahasiswa saya dulu yg sering dikomentari oleh dosen/pembimbing/penguji nya "Kamu harus milih kuliah atau kerja! Saya cuma ada waktu hari ini. Kalau kamu bentrok dg waktu kerja ya sudah, sy tidak bisa ketemu lain waktu. Kamu yg harus menyesuaikan dg jadwal saya!". Kurang lebih begitu komentar oknum dosen/pembimbing mereka jika keluhan keluhan mahasiswa tsb digabungkan
Saya cuma mikir: gak semua anak punya kesempatan yg sama dg seperti yang didapatkan oleh dosen-dosen mereka dulu. Mungkin dosen-dosen tersebut punya orang tua berada yang bisa membiayai kuliah sehingga dosen dosen tsb bisa fokus pada kuliah. Sementara, tidak sedikit mahasiswa yang hanya berniatkan semangat dan sedikit tabungan untuk kuliah. Memberikan pilihan sulit: "kuliah atau kerja?!" adalah kalimat yang kurang bijak.
Tidak jarang mahasiswa-mahasiswa ini juga harus tetap kirim uang makan ke orang tua di daerah. Juga bantu biaya sekolah adik-adiknya. Atau nabung untuk nikahi wanita idamannya. Tahu kan biaya nikah makin lama makin tinggi. Sementara mereka tetap berpikir untuk tetap melanjutkan kuliah dengan harapan agar nanti setelah lulus akan dapat gaji lebih tinggi dan bisa memberi lebih banyak pada orang tua.
Saat masih aktif ngajar, saya usahakan sebisa mungkin menyesuaikan dg waktu mahasiswa. Saya biasanya tidur cepat. Setelah solat isya sudah siap siap tidur agar bisa bangun dini hari. Jam 8 malam biasanya saya sudah tidur. Tapi karena banyak mahasiswa bimbingan yang merupakan para pekerja dan baru pulang malam maka saya sering tahan ngantuk selesai bimbingan online jam 10 malam. Juga, sering ngebimbimg di hari minggu dan tanggal merah karena banyak dari mahasiswa yg long shift kerja 12 jam sehari lalu tinggal jauh dr tempat kerja sehingga pagi dan malam pun mereka tidak sempat bimbingan.
Saya bisa menyesuaikan dg waktu mereka. Mereka sudah mau lanjut kuliah sambil bekerja saja sudah buat saya bangga dan kagum. Kuliah sambil bekerja itu benar-benar challenging.
Malam ini Dr. Katz beri dukungan pada mahasiswa doktoral untuk ambil data penelitian semampu mereka saja. Tugas kuliah mahasiswa s3 sering nya berupa proyek penelitian. Periode ambil data tidak terlalu dipermasalahkan oleh beliau. Beliau memang dosen yang luar biasa karena pengertian banget padahal beliau itu profesor di kampus bagus dan punya banyak publikasi ilmiah, tapi beliau gak merasa sok penting dan menganggap remeh mahasiswanya.
Walau kebanyakan mahasiswa S3 di USA dapat funding/beasiswa tp masih ada beberapa mahasiswa yg bayar mandiri. Bayaran kuliah di tempat saya kuliah saat ini adalah sebesar $ 36k/ tahun. Asumsikan saja nilai tukar rupiah terhadap dolar adalah 14.300 maka biaya kuliahnya adalah 514 juta/tahun. Lebih dari setengah milyar /tahun. Tentu mereka yang kuliah dengan dana sendiri, tetap perlu bekerja kan.
Melihat pengertiannya Dr. katz buat saya jadi malu. Seandainya saya dulu bisa lebih pengertian sama mahasiswa.

- Angga Hidayat

Comments

Popular posts from this blog

Jam Kuliah

Kaya Dejavu

Cara Manggil Prof di USA